Parafraseku atas Wejangan Mbah Nun di Mocopat Syafaat Maret 2016.

Jika membangun negara hanya untuk tujuan kemakmuran (baldatun thayyibatun), tanpa memperjuangkan keadilan dan keampunan Allah (rabbun ghafur), maka prestasi Firaun lebih bagus dari manusia-manusia modern sekarang.

Firaun itu adalah raja yang memakmurkan rakyat Mesir, meski menindas bani Israel. Beliau mampu membangun dinasti yang sangat berkuasa di Mesir, dan meninggalkan bangunan-bangunan megah yang tetap menghidupi Mesir hingga hari ini. Jika yang begituan disebut amal jariyah, amal jariyahnya Firaun lebih unggul dari pada pemimpin sekarang.

Kalau kejauhen, ya udah Hittler saja. Dia adalah pemimpin yang bisa mengakselerasi Jerman dari kehancuran pasca Perang Dunia I menjadi negara super power hanya dalam beberapa tahun sehingga menjadi sangat kuat dan siap perang. Seandainya perangnya tidak kroyokan, seandainya Amerika Serikat tidak ngrusuhi front Eropa, bisa jadi Jerman menguasai seluruh daratan Eropa bersama Italia.

Jadi tujuan membangun negara itu apa hanya sekedar untuk urusan ekonomi, ben wetenge wareg dan hidup nyaman? Jika itu tujuannya, maka sesungguhnya kekayaan alam yang sudah tersedia melimpah ini menjadi bencana kita bersama. Penindasan dan kezaliman yang ada sekarang, bersumber dari kekayaan yang kelewat berlimpah itu.

Juwiring, 21 Maret 2016

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.