Hahaha, karena bukan ustadz, berbini 10 beranak 20 dan masih berpacar tak berbilang jumlahnya tidak masalah. Malangnya nasib ustadz hari ini yah. Padahal antara pengacara dan ustadz jenisnya sama, MANUSIA.

Mbah Nun sudah memperingatkan tentang datangnya masa kegelapan yang sudah ia protes sejak dekade 1980-an. Tapi memang celoteh tentang masa depan yang berbau moralitas itu semakin tidak laku. Tuhan baru hari ini adalah uang. Bahkan Allah pun saat ini hanya menjadi faktor pendukung saja, karena dalam ingatan harian, dalam doa-doa saat shalat, bahkan dalam pembicaraan tak lepas dari dizkir uang itu. Allah disuruh-suruh untuk memenuhi hasrat tertinggi manusia posmo, uang.

Ah, manusia posmo kini begitu membosankan. Kemewahan itu pun bahkan dipamerkan di dua tempat paling bersejarah dan mulia di muka bumi. Entah apa maksudnya, tapi hamba-hamba Allah yang hari ini hendak menyempurnakan tantangan kehidupan terbesarnya baik dalam niat, kekuatan fisik, dan pengorbanan harta laksana bertamasya dengan fasilitas AC dan catering yang berlimpah. Seolah sakit dan wafat di sana adalah hal menakutkan. Padahal orang gobloglah yg berpikir demikian.

Ya Allah, bimbinglah kami yang terus bertahan dalam perjalanan sunyi ini.

Surakarta, 16 Juli 2015

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.