Hari ini ketika sedang menunggui kakek di rumah sambil momong adikku yang super cantik, kudengarkan beberapa senandung Melayu. Baik itu nasyid maupun pop. Yang jelas isinya bukan yang galau-galau ya. Sorry. Salah satu lagunya adalah Bumi Anbiya yang dinyanyikan oleh penyanyi cantik asal negeri Jiran Malaysia, siapa lagi kalau bukan Siti Nurhaliza. Penyanyi yang terkenal santun dan anggun ini ternyata pernah memberikan kado indah untuk Rakyat Palestina.
Mau tahu lagunya? Ini nih video dan liriknya. Maaf ya ini bukan kemudian aku Malaysia-ner. Tapi memang hari ini aku malas dengan kebanyakan lagu-lagu anak muda yang hobi galau dan bicara cinta secethek kubangan saja. Sebagai pecinta budaya melayu, aku tentu tetap menyukai kehalusan bahasa Melayu seperti halnya kehalusan bahasa Jawa.
Agar suasananya lebih hidup, aku pilih embed youtube yang ada ilustrasi di Gaza-nya. Meskipun kualitas suaranya tak sebagus versi yang lain, tak mengapa. Silahkan download dari link yang lain untuk lagunya yang berjudul Melayunya Oda Bumi Anbiya ini.
Izinkanlah aku bercerita
Sebuah kisah yang telah engkau tahu
Dari kaca TV dan di dada-dada akhbar
Kau sendiri melihat dan mendengarnya bukan?
Penganiayaan satu bangsa terhadap
Satu bangsa yang lain
Begitulah apabila kemanusiaan
Di penghujung kewarasan
Merengkok tubuh mungil
Di atas pasir berbumbung langit
Entah apalah dosanya
Rebah dihinggap peluru yang tak bermata
Berkawat lasykar angkuh
Di balik jentera perisainya
Berselendangkan senjata
Tiada belas nuraga nun dihatinya
Dunia bagai pejamkan mata
Serta terpasung tangannya
Tidak mampu berbuat apa
Sedangkan mungkar beraja… oh(oh mengapa?… ohhh)
Netzarim, Khan Yunis, Gaza, Jenin,
Namlus dan sepanjang tebing barat
Hari demi hari
Lasykar angkuh ini
Terus mengganas mencari mangsanya
Kanak-kanak atau orang tua
Tidak mengapa
Pada mereka sama sahaja!
Mengalir darah merah
Di atas bumi suci Anbia
Laungan Intifada
Bergema membakar semangat perjuangannya
Dunia bagai pejamkan mata
Serta terpasung tangannya
Tidak mampu berbuat apa
Sedangkan mungkar beraja… oh(oh mengapa?… ohhh)
Sampai bila…?
Sampai bilakah penindasan dan
Kekejaman ini akan berterusan?
Sampai bilakah bumi
Anbia ini akan terus
Menyaksikan pertumpahan darah?
Sampai bila rakyatnya harus
Terkapai-kapai mencari keadilan dan kebebasan?
Aku sendiri menanti jawapnya….