Lingkaran inspiratif tadi malam terasa indah sekali. Pertama ada rasa rindu yang terobati karena hampir sebulan tak bertemu lagi dalam nuansa diskusi dan refleksi yang dalam. Ada kerinduan manakala nasihat-nasihat menyejukkan hadir untuk menentramkan jiwa-jiwa muda yang dirundung kegalauan. Maaf, bukan kegalauan urusan cinta, apalagi wanita, tetapi kegalauan akan mimpi ideal yang terjawab oleh realita yang tidak karuan.

Dan tadi malam semua rasa itu terjawab dengan sebuah nasihat yang sebenarnya cerita kenyataan yang selama ini terkadang jarang diungkap secara realistis. Iya memang begitulah adanya karena kam fii naa bal laysa min naa, wa kam min naa bal laysa fii naa. Realita inilah yang akan terus membuat kita berlapang dada dan tidak akan pernah berpikir untuk merasa rugi menjadi bagian dari perjuangan besar ini. Yang ada adalah pertanyaan, “kebaikan apa yang sudah kau lakukan hari ini?” di setiap akan tidur agar kita bisa tidur nyenyak. Tak perlu bertanya lebih lanjut tentang keburukan kita, hari ini sudah jelas kita melakukannya, hanya lebih penting tertebuskah ia dengan kesungguhan kita untuk melakukan kebaikan.

Yah, Allah senantiasa menguji kita untuk kita kembali sadar dengan langkah yang kita tempuh ini. Barangkali kita melakukan kesalahan sehingga Dia mengingatkan kita untuk kembali. Kembali kepada asal mengapa kita berjuang hari ini. Maka setiap penyimpangan yang kita lakukan, beruntunglah ketika Dia memberikan peringatan kepada kita. Dan sesungguhnya jawaban terbaiknya adalah kembali. Mari kembali ke asas-asas jalan kita, jalan cinta para pejuang. Jalan yang di sana kita terbebas dari segala ketamakan dan kepentingan selain akhirat.

Jika kita telah kembali, maka kita pun akan kembali melihat tujuan kita yang sebenarnya. Tujuan yang terasa jauh terbentang di depan mata kita, tapi sesungguhnya sangat dekat dengan sediaan waktu yang tersisa untuk kita. Dan sesungguhnya dalam hidup ini kita mendapatkan jatah sama dalam sehari, 24 jam. Tinggal kita memilih untuk digunakan dalam hal apa saja. Karena setiap detik itu akan dimintai pertanggungjawabannya. Maka alangkah bodohnya kita ketika setiap detik berlalu tanpa hikmah dan taubat. Semoga Allah selalu menolong kita agar bisa selalu bertaubat dan bersyukur di setiap hari-hari kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.