Allah memiliki cara untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya. Ketika membaca kisah-kisah kaum terdahulu, mereka adalah orang yang paling malang, karena kelancangan mereka setelah diperlihatkan keajaiban mukjizat masih saja mereka melakukan kemaksiatan. Hingga akhirnya Allah menghukum mereka seketika dengan hukuman yang sangat mengerikan. Yang membaca ayat-ayat indah itu hari ini pun merinding setiap kali mendapati kisah azab itu.

Adalah kenikmatan sekaligus ujian besar bagi umat Rasulullah, ketika mukjizat terbesar itu dibentangkan di hadapan kita. Jika umat dahulu diberikan keajaiban luar biasa agar tanpa berpikir mendalam pun seorang seharusnya dapat beriman, sehingga kalau sampai tidak sadar juga Allah punya alasan untuk membinasakannya tanpa tersisa. Sedangkan al-Quran itu adalah mukjizat yang secara kasat mata “tidak ajaib” seperti mukjizat yang lain, karena ia memanggil akal-akal manusia untuk mau mentadabburi dan mentafakkurinya. Dengannya Allah memberi kesempatan kepada umat Muhammad untuk memilih jalan hidupnya hingga sampai ajalnya. Luar biasanya rahmat Allah, dan karena doa Rasulullah-lah kita sampai hari ini tidak dibinasakan oleh Allah karena banyaknya kemaksiatan di sekitar kita.

Di sisi lain, Allah akan memberikan peringatan kepada hamba-hamba-Nya yang masih mau diperingatkan agar sadar dan bertaubat. Dan ini bisa jadi terjadi padaku hari ini. Sebuah kejadian pahit sejak malam hari membuat semua agendaku dan amanahku hari ini tak tertunaikan. Kunjungan ristek ke SM al-Firdaus, kunjungan ke Tunggul Rejo, mengisi materi di Tawang Mangu, semua harus ku batalkan dan jadinya merasa bersalah kepada semuanya karena instalasi listrik motorku mati. Dan bahkan pengurusan foto visa pun terancam batal hari itu kalau saja Allah tidak mengirim seseorang  yang sangat berjasa untukku hari itu.

Aku tersadar, bahwa masih banyak kesalahan dan mungkin kesalahan yang fatal yang sering kulakukan. Kemaksiatan demi kemaksiatan yang masih menjadi pelengkap waktu-waktu hidupku. Tidak heran jika Allah kemudian mencobai hal ini. Mungkin ini masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan kesalahanku. Setiap kali ingat ini, aku jadi merinding. Namun ketika sesaat yang lain, rasanya jadi lupa lagi. Benarlah kata Rasulullah, bahwa suatu saat ada seseorang yang pagi harinya beriman, sore harinya kafir begitu pun sebaliknya. Bagaimana dengan aku? Ampun ya Rabb. Mungkin ujianmu hari ini masih sangat ringan agar aku segera ingat untuk kembali ke jalan-Mu. Engkau kuasa untuk melakukan segala sesuatu.

Hampir waktuku seharian menjadi tidak produktif dan badanku juga tiba-tiba menjadi sakit semua. Tidak seperti biasanya. Teringatlah banyak hal di kepalaku apa yang telah kulakukan sebelumnya. Apa yang bisa dilakukan? Istighfar istighfar dan istighfar. Indahnya Allah jika ingin mengingatkan hamba-Nya. Dan mungkin juga ini azab yang Dia datangkan untukku. Semoga ini tidak menjadikan azab yang lebih besar di akhirat nanti. Ampun yaa Rabb, ampun yaa Rabb. Semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat bagi diri yang melakukan agar sabar dan istighfar. Dan semoga bisa menjadi pengingat bagi yang lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.