Ceritanya hari ini adalah persiapan terakhir untuk adik-adik yang mengikuti kegiatan Science Club yang terpilih untuk mengikuti lomba karya ilmiah. Mereka adalah empat anak kreatif dari kelas VII yang sejak awal semester lalu memang memiliki antusiasme tinggi dalam kegiatan ini. Tak mengherankan jika dari semua kelompok di kelas VII, kelompok mereka lah yang karyanya sukses dan jelas fungsinya.

Mereka membuat alarm anti banjir dengan memanfaatkan bel listrik yang dimodifikasi yang digabungkan dengan pompa mini dari pipa dan gabus sandal. Prinsip kerjanya adalah saat ketinggian air bertambah, maka air akan menekan sisi bawah tabung yang dilengkapi dengan katup dari sandal yang tidak terlalu rapat. Hal itu menyebabkan katub bergerak ke atas. Katup bawah dihubungkan dengan kayu dengan katup atas. Sehingga ketika katup bawah bergerak ke atas, katup atas juga ikut bergerak ke atas. Katup atas diberi beberapa paku yang dihubungkan dengan salah satu kabel yang terhubung ke bel listrik. Totokan atas saat katup atas mencapai batas maksimal juga dilengkapi dengan lempeng seng yang juga terhubung dengan kabel. Jadi saat katup bawah didesak air hingga bergerak ke atas sampai titik maksimal maka kedua ujung kabel akan terhubungkan melalui paku dan seng. Karena itu adalah saklar maka bel listrik akan berbunyi.

Sejak awal, ide brilian itu adalah apa yang telah mereka pikirkan matang. Dengan sedikit bantuan penjelasan tentang rangkaian listrik mereka sukses membuat alat itu bekerja. Masalah yang tertinggal satu saja, desain. Yah, secara sistem alat sudah cukup keren untuk dibuat sekelas anak SMP. Tinggal diberi penjelasan soal desain alat yang bagus dan tepat guna. Ibarat membuat mobil, sebagus apa pun mesin dan lajunya, kalau penampilannya jelek tentu kurang menarik perhatian. Hari ini semua itu kita persiapkan dengan baik.

Tiba-tiba salah satu bertanya? Mister, bagaimana kalo kami tidak menang. Hemm, inilah pertanyaan yang terkadang menyebabkan tekanan mental jika kita salah memberi jawaban. Aku berpikir sejenak untuk memikirkan jawaban terbaik. Ahaa, ada jawab yang menurutku tepat. “Dik, tugasmu adalah membuat karya seperti ini dengan hingga bekerja dengan baik. Ketika itu tercapai maka itu artinya kalian berhasil. Jika tidak ada karya yang lebih baik kualitasnya dari ini, maka pasti kalian akan menang. Jika belum menang, barangkali ada karya selesai lainnya yang lebih berkualitas. Karya yang baik adalah yang selesai dan tuntas.“

Yah, aku tidak akan menekankan apa pun terhadap adik-adik. Kuminta mereka menikmati proses pembuatan ini sebagai bagian dari kreativitas. Tugas mereka adalah menyelesaikan apa yang pernah mereka lakukan di akhir semester lalu dengan desain yang lebih bagus dan simpel. Dalam hati aku hanya berdoa semoga mereka dapat memperoleh hasil yang terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.