Pernahkah kalian melakukan sesuatu tindakan yang tidak dipercayai oleh diri sendiri? Terlepas tindakan itu baik atau buruk. Aku sesekali mengalami itu kawan. Bahkan aku pernah mendiagnosa diriku sendiri bahwa aku mengalami kelainan jiwa. Karena aku tidak mampu bercerita tentang anomali diriku sendiri kepada orang lain. Mencari-cari pengetahuan tentang anomali ini dalam referensi-referensi psikologi juga belum ketemu hingga hari ini. Dan dititik ini kusadari bahwa mengurus diri sendiri itu jauh lebih sulit.
Lagi lagi, dalam kondisi yang ga nyaman seperti ini aku lebih memilih memposting syair-syair yang membuatku semangat untuk berperang melawan diri sendiri.
Berikanku sebaris kata
Untuk ku susuri jalan gelita
Mentera keramat kata pujangga
Azimat yang bermakna
Di depan simpang bercabang tiga
Tak tahu mana satu arahnya
Kanan kiri manusia berdusta
Mungkir pada Yang esa
Mungkin ku bukan watak utama
Dalam pentas lakonan dunia
Bimbang juga ku turut sama
Pastinya aku yang binasa
Berikan aku pedoman
Arah mana jalan kehidupan
Untuk ku teruskan pergembaraan
Tak rebah dan tersalah langkah
Tunjukkan aku kawan
Simpang mana arah kejayaan
Timur utara juga selatan
Atau arah mentari terbenam
Bersama menyusuri jalan
Para rasul nabi junjungan
Menuju ke puncak gemilang terbilang
Iman di dada mengiring langkah
(Satu Tekad – UNIC)
yang mengkhawatirkan adalah ketika anomali itu mulai menyebar, dan menular… (saya punya bukti beberapa korbannya)
jiah …. ini mah ga ada kaitannya dengan korban. Bahaya kalo anomali mas sampe menular. Biarlah yang menular itu sisi yang “aneh” saja. Bukan yang anomali ini. Mas aja pengin ini ilang kok. Yeeeeeee