Tadi siang alhamdulillah, temu kangen dengan para power ranger yang paling muda terlaksana. Setelah kerinduan ribuan tahun gara-gara harus menjalankan misi petualangan menyusuri sungai Rhein dan melototin menara Eiffel, dilanjutkan dengan vakasi UNS yang kelewat lama (yah aku rasa ini vakasi yang lama dibanding semester-semester ganjilku dulu) sehingga AAI-nya libur. Alasannya mau mudik dan libur panjang di rumah, ada yang cuma ke Solo EAP langsung pulang lagi, dan ada yang tidak ngapa-ngapain tapi alasannya tidak punya teman. Jadi AAI libur (loh diulangi lagi).

Ceritanya aku ga langsung kasih materi. Karena pertemuan perdana maka aku ajak ngobrol lagi. Tak minta laporan tentang misi yang dijalankan selama di rumah, alias birrul walidain. Kemudian laporan hasil kuliah di semester pertama mereka. Semuanya rata-rata wow, kenapa? Rahasia dong. Masak ya tak buka di ruang publik. Akhirnya pembicaraan yang tidak direncanakan ini terus tergiring kepada topik-topik yang hot hari ini. Seputar korupsi dan media massa yang mulai GJ dan abal-abal.

Ada opini yang muncul dari otak-otak cemerlang mereka. Aku dengerin dan nanti dikonfirmasi ketika aku punya data lain yang bisa jadi pembanding. Kebetulan beberapa waktu lalu udah ketemu insan media. Nah, itulah yang jadi salah satu referensiku untuk diskusi dengan mereka. Yah, aku salut banget ada yang memiliki opini bagus tentang media. Seperti halnya yang diharapkan, si adik ini telah mengerti mana sebenarnya media yang adil dalam memberitakan dan media-media mana yang tidak bermutu dalam memberitakan sesuatu. Ini nih, meski baru angkatan 2012 tapi cakrawala intelektualitasnya bagus dan memiliki sudut pandang yang bagus.

Adik seperti apa yang kita harapkan? Merekalah yang bisa mengerti realita hari ini dan mau belajar tentang sejarahnya, sehingga memiliki pandangan positif ke depan untuk perbaikan umat. Adik yang ku harapkan adalah mereka-mereka yang mau banyak membaca dan belajar dari banyak orang. Banyak meminta pendapat dan mencoba membangun kapabilitas diri. Bukan lagi menjadi pengikut tapi mengikuti jejak pendahulunya menjadi pemimpin selanjutnya. Diskusi siang ini mengingatkanku, mungkin dia nanti akan menjadi pemimpin hebat suatu saat.

2 Comments

    1. ardika

      betul mbak, nek bagiku sekarang, mereka yang pada mau cerita sampai dalam tentang dirinya mulai dari lagi …… sama siapa, trus dulu pernah gimana itu bener-bener luar biasa. Dari situ aku bersyukur bahwa aku berarti dipercaya oleh mereka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.