Teruntuk Guru yang Mengajariku “Bahasa Kehidupan”
Kemarin
Jasad lemah itu telah terbaring di pusara
Mendahului semua
Sesuai ketetapan takdir-Nya
Semua orang terkejut
Mendengar perkabaran yang singkat itu
Benarkah?
Ternyata memang benar
Benar sekali
Dia Guru luar biasa
Sumber inspirasi kita
Mengajariku bahasa
Mengajariku tata krama
Mengajariku budaya
Mengajariku mengapresiasi karya
Hingga aku tahu Bahwa aku adalah seorang pemuda Yang beradab dan berbudi
Maka sepantasnya aku berbuat untuk semua
Sebagai apa pun dalam kebaikan
Guru
Kini engkau telah kembali Ke haribaan Rabb-mu yang Maha Tinggi
Diiringi oleh rasa kehilangan yang dalam
Atas jasa-jasamu
Pemergianmu cepat tanpa ayat
Namun syarat nasihat bagi setiap insan yang masih menghela nafas

Guru

Nasihatmu akan senantiasa terserlah di ingatan
Pesanmu akan senantiasa terpatri di sanubari
Perjuanganmu akan senantiasa menyuluh obor semangat di dada-dada kami
Namamu akan senantiasa hidup dalam kenangan
Karyamu akan senantiasa jaya dalam penghargaan
Semoga amal kebaikanmu akan menjadi pelita dalam perjalanan

Guru
Dalam tangisan hati yang pilu
Aku sadar bahwa kami pun hanya menunggu waktu itu
Waktu ketika orang-orang akan menumpahkan perasaannya
Bersyukur atas kepergian kita
Atau bersedih atas kepergian kita

Guru

Selamat jalan
Semoga engkau mendapatkan apa yang telah Dia janjikan
Selamat jalan guruku
Semoga senantiasa dalam keridhoan-Nya
Allahlah satu-satunya tempat kembali kita semua Karena kita semua adalah kepunyaan-Nya
Allahummaghfirlahu warhamhu Wa’afihi wa’fu ‘anhu

(Dalam kenangan, puisi ini ku dedikasikan untuk guruku tercinta Allohyarham Bp. Darmadi, S. Pd., M. Pd. yang telah mendahului kami dalam jalan perjuangan 3 Februari 2011. Semoga Alloh merahmati ruhnya dan membaikkan sebutan namanya bagi orang-orang setelahnya) Surakarta, 5 Februari 2011 (Repost from my FB Notes)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.