Tak terasa, seminggu sudah kami berada di Samburakat ini. Tepat tujuh hari kami bermukim di sini. Di Ahad yang cerah ini kami bangun lebih awal dari biasanya. Kami harus sampai di sekolah jam 7 pagi karena akan memulai program untuk siswa-siswa di sekolah. Kami sudah berjanji kepada mereka untuk memutarkan film “Laskar Pelangi“. Begitu perhatiannya atas program kami, kepala sekolah juga membelikan LCD yang baru untuk mendukung kegiatan tersebut.

Dengan peserta lebih dari 80 siswa dari seratusan siswa di SD tersebut, acara nonton bareng pun berjalan dengan khidmat. Mungkin itu termasuk tontonan langka di tanah ini meskipun hampir setiap rumah di sini pasti punya parabola untuk menangkap seluruh saluran televisi yang dahulu membuat warga desaku harus memutar antena berkali-kali. Film-film seperti ini sepertinya tidak banyak diperkenalkan di sini, sehingga hanya satu dua saja yang mengaku pernah melihat. Selebihnya selalu menggelengkan kepala ketika kutanyakan judul-judul film serupa lainnya.

Usai pemutaran film selesai, para siswa yang sudah dibagi dalam kelompok-kelompok sebelumnya kami minta bercerita tentang apa yang mereka tangkap dari film tersebut. Beberapa perwakilan pun berani maju ke depan untuk mengungkapkan apa yang mereka pahami dari tayangan film inspiratif tersebut. Banyak di antara mereka yang terlihat begitu bersemangat usai melihat film tersebut. Keinginan untuk belajar lebih giat tampak sekilas dari sebagian siswa yang hadir. Secara daerah ini tidak lagi berbicara kekurangan materi apalagi fasilitas, jika dibandingkan dengan keadaan anak-anak Gantong yang ada di film Laskar Pelangi.

Hari ini pun berakhir dengan ceria dan harapan. Ya, kami hanya akan melihat dua Ahad di sini dan semua akan kami isi dengan acara nonton bareng. Kami harap itu dapat mewariskan semangat yang mampu bertahan lama, terlebih ketika para guru pun terus memompa semangat mereka. Semoga!

bersambung …

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.