Visi Perubahan sang Kepala Sekolah

Di tengah kondisi istirahat menikmati aliran keringat itu, datanglah dua orang yang tidak ku kenal ke rumah. Ternyata satunya adalah adik Pak Darwis yang menjadi pegawai di sekolah lain. Satunya lagi adalah kepala sekolahnya yang ternyata juga bernama Pak Darwis. Dua orang ini mampir untuk beristirahat dan akan mengambil motor di garasi bawah saat pulang nanti.

 

Seperti biasa, basa-basi pun kami mulai. Ternyata Pak Darwis ini telah berkeliling di Jawa sehingga pola pikirnya pun telah kritis dan konseptual. Beliau pun berapi-api bercerita bagaimana payahnya mekanisme penataran guru yang dijalankan oleh pemerintah kabupaten ini. Menurutnya tidak seharusnya pemerintah kabupaten Berau ini buang-buang uang untuk mengirimkan para guru studi banding setiap tahun. Seharusnya para guru yang sudah melakukan studi banding diberi tugas khusus dan tunjangan untuk mengembangkan ilmu hasil studi banding yang telah menghabiskan biaya mahal itu.

Ilmu yang dikembangkan itu adalah konsep perbaikan pendidikan yang ia peroleh di Jawa atau tempat studi banding lainnya dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Berau. Nantinya hasil pengembangan ilmu tersebut digunakan untuk menatar para guru di kabupaten tersebut. Dengan demikian, perbaikan kualitas guru akan lebih nyata dibandingkan mengirim banyak guru tiap tahun tanpa ada keberlanjutan yang jelas setelah mereka “berjalan-jalan“.

Sebuah visi yang cerdas mengingat kawasan ini memiliki segalanya. Tambang yang berlimpah, tanah yang luas, potensi wisata yang luar biasa seperti pulau Derawan, Maratua, Sangalaki, dan sebagainya. Semuanya adalah kekayaan Berau yang belum tentu dimiliki wilayah lainnya di Kalimantan Timur ini. Bagi Pak Darwis, pengembangan pola pikir SDM lokal dari kerja keras tenaga lokal adalah jalan yang paling bijak ketimbang membuat mereka harus keluar dan stress karena mengaplikasikan apa yang mereka terima dari sistem pendidikan di Jawa secara total di sini akan menjadi omong kosong saja. Betul sekali Pak, seratus untuk Anda Pak.

bersambung …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.