Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2011

Pagi ini adalah hari yang sangat spesial. Bertepatan dengan 17 Agustus hari pertama rakernas digelar. Seluruh peserta memakai almamater kebanggaannya. Kami berwarna-warni, tapi kami punya satu visi untuk memajukan Indonesia. Barisan para aktivis ilmiah itu pun akhirnya sampai pada lapangan di depan rektorat setelah berjalan hampir 2 kilometer.

Upacara pun digelar dengan khidmat. Entah ini upacara 17 Agustus yang keberapa kalinya dari yang pernah kuikuti. Yang jelas selama di kampus aku sering membolos ketika mendapat undangan upacara karena menjadi penerima beasiswa. Tapi kali ini kami berwarna-warni hadir dari penjuru tanah air mengingat kembali perjuangan para pahlawan kusuma bangsa.

Upacara berlalu dan pembukaan acara Rakernas akan segera digelar oleh Rektor UMM. Pembukaan digelar di Auditorium UMM bersamaan dengan seminar nasional tentang kewirausahaan. Menghadirkan salah satu dosen ITS, Arman Hakim Nasution dan mas Ahmad Rizal Jamhari, salah satu alumni ASEAN Young Leader Entreprenership Program. Cukup menarik, meskipun aku mengantuk. Namun bisa terbangun ketika Pak Arman menampilkan video kontroversial di tengah suasana puasa. Ha ha ha.

Sore harinya, kami diundang oleh Rektor untuk mengikuti sarasehan. Bagiku ini sangat spesial di mana para pejabat kampus mau duduk bersama dengan UKM. Itu hal yang langka ketika kulihat dari kampusku sendiri. Seolah-olah kondusif, tapi banyak jerit keluhan di luar sana. Aku tidak terlalu tertarik dengan tema diskusinya karena itu masalah internal mereka, tapi aku lebih tertarik dengan hidangan buka puasanya. Siap-siap serbu dengan kekuatan penuh yang tersisa.

Dan begitulah, ternyata tidak hanya aku yang telah bersiap siaga melibas hidangan buka di hari pertama ini. Mayoritas aktivis ilmiah adalah anak-anak kos yang secara manusiawi sangat tertarik dengan makanan berkelas seperti ini. Alhamdulillah, terima kasih Allah atas rizki dari-Mu hari ini. Dan dengan kenyang yang berlebihan kami shalat dan akhirnya pulang untuk mempersiapkan isya dan tarawih di asrama. Malam pun berlalu …

bersambung ….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.