Senin, 21 Juni 2010

Namun demikian, ujian berikutnya datang lagi. Keterlambatan bus memasuki kota Jakarta adalah alamat keterlambatan sampai di Tangerang. Purwa Widodo baru memasuki Jakarta pada hari Senin jam 6.00 lebih sedikit. Kemacetan pun mulai terjadi. Berjam-jam bus ini melaju seperti semut menyisir kota Jakarta menuju Tangerang Selatan. Bus bergerak melewati kantor-kantor pemerintah bahkan melewati juga Gedung DPR-MPR RI, gedung yang jadi rebutan pada politisi Indonesia.

Dengan menahan lelah dan lapar, sampailah delegasi ini di gerbang depan PUSPITEK, Serpong, Tangerang Selatan pukul 10.30 atau lima jam keterlambatan dari asumsi semula. Dan karuan saja, kepanikan mulai menyelimuti para anggota delegasi karena bagaimana mandi, sarapan dan berdandannya, padahal acara sudah dimulai jam 10.00 WIB. Setelah berfoto-foto sambil bercanda dengan scurity datanglah mobil jemputan dari MNI(Masyarakat Nano Indonesia). Dengan mengendarai Jeep, sampailah delegasi ini di sekretarian MNI pusat yang berada di kawasan PUSPITEK (yang mirip Kebun Raya Bogor).

Sambutan hangat diberikan oleh para anggota tim MNI pusat, terutama Mas Nur Hendrasto yang akrab disapa Pak Nur (jadi tua ya, padahal masih muda). Dan ternyata, kami adalah delegasi yang pertama hadir dalam undangan ini. Pak Nur mengatakan bahwa kami memang terlambat, tetapi delegasi yang lainnya tentunya lebih terlambat lagi. Setelah mandi dan beristirahat cukup, Pak Nur memulai perkenalan terhadap kami. Di sela-sela perkenalan ini, datanglah delegasi dari UIN Syahid (Syarif Hidayatullah) Jakarta. Mereka berenam yakni Hidayat, Ardiyansyah, Absori, Qolby, Ana dan Destry. Berikutnya menyusul delegasi dari UI ada sorang saja, Agus namanya. Perkenalan diakhiri dengan shalat dzuhur dan makan siang.

Acara training dimulai. Pertama, Pak Nur memperkenalkan profil Masyarakat Nano Indonesia. Beliau membuka wawasan kami tentang nano teknologi. Hampir satu jam, beliau bercerita tentang sejarah MNI dan orang-orang yang berperan di dalamnya. Materi selanjutnya disampaikan oleh Pak Wahyu dari Pusat Penelitian FisikaPUSPITEK. Beliau menyampaikan tentang hasil-hasil riset dalam bidang Nanoteknologi di tempat beliau. Beliau juga membuka wawasan kami tentang pengembangan nano teknologi. Materi berakhir ketika adzan ashar berkumandang.

Setelah shalat ashar, acara dilanjutkan dengan diskusi tentang buku Nano di Alam dan pemberian tugas untuk membuat presentasi dari beberapa konten materi dari buku tersebut. Kelas dibagi menjadi tiga kelompok dengan anggota masing-masing empat orang. Setelah diskusi dirasa cukup, pertemuan hari ini di akhiri. Masing-masing peserta pulang, kecuali kami berlima yang masih diliputi harap-harap cemas tentang penginapan nanti malam. Akhirnya Pak Nur menawarkan kami tempat menginap di Saung, rumah makan pondok bambu miliki MNI bagi yang laki-laki dan rumah pak Nurul Taufiqu Rahman (General Chairman MNI) bagi yang perempuan.

Namun, sebelum bermalam kami berkumpul di rumah makan Saung yang letaknya cukup jauh dari PUSPITEKbersama orang-orang pentingnya MNI. Ada Dr. Nurul Taufiqu Rahman, Dr. Agus Sukarto, dan para anggota timMNI yang hebat. Malam itu menjadi malam yang seru. Kami dapat memperhatikan bagaimana seorang ilmuwan hidup dan menjalani kehidupan. Setelah malam cukup larut, mbak Aptika dan mbak Woro diantar ke tempat penginapannya. Sedangkan yang laki-laki tetap di pondok bambu. Malam kami lalui dengan tidur pulas di tengah suasana desa yang asri.

bersambung ….

reposted from http://simuns.blog.uns.ac.id/catatan-perjalanan-tim-nano-club-uns-2010.php/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.