Hampir sebulan aku tinggal di kota Wuppertal, salah satu kota kecil yang dikelilingi bukit-bukit di kawasan negara bagian NRW (Nord-Rhein Westfalen), Jerman. Kota ini sangat berbeda dengan kota yang lain. Mengapa? Karena kota ini memiliki satu jenis transportasi umum yang tidak dimiliki oleh kota-kota lain di Jerman, yaitu kereta gantung. Ketika dulu sebelum berangkat aku sempat googling agar tahu dulu seluk beluk kota ini. Kukira kereta gantung ini hanyalah kereta wisata yang dioperasikan pada saat-saat tertentu saja, ternyata ini adalah transportasi publik yang beroperasi selama 24 jam. Silahkan lihat sejenak videonya.
Moda transportasi ini membentang dari kawasan Oberbarme hingga Vohwinkel. Tentang sejarahnya, aku ambilkan dari tulisan tetangga saja ya.
Kalau beberapa negara memiliki kereta bawah tanah, sedangkan Jerman memiliki kereta gantung. Kereta gantung ini bukanlah yang digunakan untuk bermain ski ataupun untuk berekreasi, melainkan salah satu alat transportasi di Jerman. Kereta gantung ini dinamakan Wuppertal Schwebebahn atau Wuppertal Floating Tram.
Kereta ini terletak di kota Wuppertal, Jerman, sebuah kota yang makmur dan besar dibandingkan kota Cologne atau Koln dalam bahasa Jermannya. Pembangunan kereta Wuppertal Schwebebahn berawal pada 1898 dan bertahan melewati masa Perang Dunia II, hingga saat ini. Ternyata, kereta gantung Wuppertal Schwebebahn bukanlah kereta yang baru dibuat oleh negara yang terkenal dengan kemajuan industri dan teknologinya ini.
Kereta ini menggunakan konsep monorail atau kereta yang berjalan dengan menggunakan rel tunggal. Transportasi yang menggelantung ini menjadi ciri khas kota Wuppertal, sekaligus menjadi transportasi termudah dan tercepat untuk berkeliling kota-kota sekitar. Alasan dibuatnya kereta gantung ini disebabkan oleh konstruksi bawah tanah yang berbatu-batu dan memiliki banyak kandungan air tanah. Hal ini tidak memungkinkan dilaksanakannya pembangunan kereta bawah tanah. Akhirnya, para ahli teknik Jerman mengalihkannya menjadi pembangunan kereta gantung.
Sebagian besar jalur kereta ini dibangun melewati atas sungai Wupper dengan ketinggian 12 meter dan beberapa jalur lainnya melewati jalan raya kota tersebut dengan ketinggian 3 meter. Sejak pertama kali kereta gantung ini dibuka untuk publik pada 1901, jumlah penumpangnya mencapai 400.000 orang dan terus bertambah.
Kecelakaan fatal pernah terjadi pada April 1999, setelah kereta gantung ini resmi beroperasi selama 98 tahun. Ini menjadi kecelakaan terparah yang menewaskan 5 orang penumpangnya dan 49 orang luka-luka. Itulah Jerman dengan kemajuan yang pesat pada dunia industri dan teknologi yang diakui dunia hingga saat ini. Kereta gantung Wuppertaler Schwebebahn menjadi bukti nyata bahwa Jerman sudah menjadi negara yang sadar teknologi pada dunia industrinya sejak zaman dahulu kala.
(dikutip dengan perubahan dari http://ciricara.com/2012/06/30/kereta-gantung-wuppertal-schwebebahn-di-jerman-foto/ )
Sore ini, impianku untuk menaiki kereta gantung dari ujung ke ujung dalam satu putaran akhirnya terpenuhi sudah. Lega rasanya dapat merasakan ikon terbaik yang dimiliki kota ini. Dan ini adalah kenangan terakhirku yang spektakuler tentang Jerman sekaligus mungkin sebagai akhir penggunaan tiket transportasi bulananku. Karena besok dan hari Ahad, ketika aku aku akan ke bandara, tiket itu sudah tidak kugunakan lagi. Yang hari Sabtu besok, aku akan packing untuk pulang, sedangkan hari Ahadnya, tiket berlaku mulai jam 9, padahal kami harus ke Dusseldorf sebelum jam 8.
Sekian kisah kenangan indah hari ini.
kami minta kerja samanya lereta gantung gojeng -bonto pare kabupaten sinjai yg mana dapat memuat penumpang dan tambang batu bara terimah kasih ..-
Kerja sama seperti apa yang dimaksudkan Pak. Saya hanya seorang mahasiswa yang pernah ke sana.